Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menambahkan sanksi teguran untuk tayangan animasi “Big Movie Family: The Spongebib Squarepants” yang disiarkan GTV.
Wakil Ketua KPI, Mulyo Hadi Purnomo mengatakan, sanksi diberikan karena adegan-adegan di dalam tontonan selanjutnya melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Pasal 14 Ayat 2 perihal pemberian kepada anak dan Pasal 21 Ayat 1 perihal penggolongan program siaran.
Tayangan itu terhitung dianggap melanggar Standar Program Siaran (SPS) Pasal 15 Ayat 1 perihal pemberian anak-anak dan remaja dan Pasal 37 Ayat 4 Huruf A perihal klasifikasi R. Tayangan untuk anak-anak wajib beroleh perhatian ekstra. Pasalnya, anak-anak dapat berpikir kitis dan membedakan mana yang benar dan salah. Oleh karena itu, anak mudah terbujuk bersama dengan apa yang mereka saksikan.
Tayangan kartun sebetulnya menambahkan unsur hiburan dan beraneka hal positif. Di segi lain, tayangan animasi selanjutnya terhitung dapat mempunyai dampak tidak baik pada pola pikir anak. Untuk itu, orangtua wajib menghalangi durasi melihat tayangan animasi sehingga anak tidak mudah terpengaruh.
Berapa durasi melihat tayangan kartun yang ideal untuk anak? Melansir Hello Sehat, dokter spesialis anak dan ahli kebugaran anak dari beraneka negara kebanyakan sepakat durasi melihat televisi yang ideal untuk anak usia 2 tahun ke bawah adalah tidak cukup dari 1 jam setiap harinya. Untuk anak usia 2 tahun atau di atas 2 tahun, durasi maksimal adalah dua jam per hari. Lebih dari itu dinilai bakal berdampak negatif pada pola pikir dan kehidupan anak.
Cara Membatasi anak sehingga tak amat lama melihat televisi Menonton televisi amat lama sebetulnya berdampak buruk, tapi bukan artinya wajib dilarang sepenuhnya. Dengan bimbingan dan pengawasan yang tepat, melihat televisi justru dapat menambahkan dampak baik pada perkembangan anak di oploverz.
Berikut hal-hal yang wajib dilakukan orangtua sehingga tayangan televisi tak berikan dampak tidak baik pada anak:
1. Buat jadwal melihat televisi Jadwalkan waktu-waktu spesifik di mana anak dapat melihat televisi. Orangtua terhitung dapat memicu kesepakatan bersama dengan anak untuk menentukan jadwal program spesifik yang dapat mereka tonton.
2. Dampingi anak pas melihat Mendampingi buah hati melihat televisi dapat jadi langkah menghalangi dan mengawasi tayangan yang tengah mereka saksikan. Menonton bersama dengan anak terhitung dapat dimanfaatkan oleh para orangtua untuk berikan bimbingan dan berdiskusi sehingga anak bersikap kritis pada apa yang disaksikannya.
3. Alihkan perhatian anak pas tersedia adegan tak pantas Saat jadi adegan yang jadi tontonan anak tidak pantas, orangtua dapat menyatakan kepada anak mengapa tayangan selanjutnya tak layak untuk mereka tonton. Orangtua sebaiknya tidak berikan akses TV kabel dan internet untuk anak berusia 1 hingga 10 tahun karena sukar untuk memantau akses yang mereka saksikan.
4. Jangan biarkan anak melihat pas pas studi Hindari melihat televisi pas anak tengah belajar. Membiarkan anak melihat pas studi bakal memicu mereka jadi suntuk dan lebih menentukan untuk menonton. Sebagai gantinya, orangtua dapat emmbuat kesibukan studi di luar ruangan sehingga anak lebih aktif.